IX.3 Operator bukan Pilot Pesawat

Kategori: Umum
Dibuat pada Senin, 04 Mei 2009 12:38
Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
Ditulis oleh Administrator
Dilihat: 15496

       Mungkin kalau membaca tema di atas seperti sesuatu yang berlebihan kalau membandingkan Operator atas Alat Berat atau Truk dibandingkan dengan Pilot Pesawat Terbang. Baik secara jenis unit yang dioperasikan, harga unit yang dioperasikan, keahlian yang dibutuhkan maupun pendapatan yang didapat. alam memutuskan pembelian Alat Berat atau Truk bukanlah keputusan yang dibuat oleh seseorang yang mempunyai posisi tertentu. Memang bukan untuk membandingkan hal tersebut namun secara prinsip baik supir mobil, operator unit (Alat Berat atau Truk) maupun pilot pesawat terbang adalah sama, yaitu mengoperasikan peralatan yang bergerak.

       Sang pilot pesawat terbang sebelum mengoperasikan akan mengecheck kesiapan atas pesawat terbang baik bahan bakar, semua fungsi peralatan elektronik dan navigasi beroperasi normal. Setelah itu menghidupkan pesawat terbang untuk mulai beroperasi. Sang pilot akan sadar kesalahan dalam mengoperasikan pesawat dan tidak berfungsinya peralatan akan berakibat fatal atas dirinya sendiri dan penumpang. Namun dalam persiapannya pilot dibantu oleh co-pilot, juru mesin dan kru lainnya, jadi sang pilot hanya melakukan pengechekkan saja.

       Berbeda dengan operator yang hanya maunya mengecheck saja kondisi unit sebelum menghidupkan atau mengoperasikan unit. Sementara operator hanya mengandalkan mekanik atau pembantu operator (helper) untuk melakukan pengecheckan unit maka unit akan cepat mengalami kerusakan dan memperpendek umur pakai unit. Karena operator unit dan pilot pesawat terbang berbeda dalam tahapan mengoperasikan unit.

       Operator unit dan pembantu operator seharusnya melakukan, minimal seperti di bawah ini :

1.    Setelah selesai mengoperasikan unit maka sebaiknya mengisi bahan bakar agar tidak terjadi pengembunan di tangki bahan bakar, berakibat banyak kandungan air di tangki bahan bakar.

2.    Membersihkan unit dan khususnya bagian undercarriage dari lumpur, pasir dan batu.

3.    Mengecheck jadwal pemeliharaan (schedule maintenance).

4.    Sewaktu akan mengoperasikan melakukan visual check ke sekeliling unit termasuk bagian engine, transmission, main pump, dan lain sebagainya, khusus untuk bagian yang bergerak. Untuk mengecheck adanya kebocoran atau kerusakan.

5.    Menghidupkan engine dan melakukan check kembali, apakah ada yang tidak normal baik bunyi maupun bergeraknya.

6.    Melaporkan atau memberitahu ke mekanik jika ada sesuatu yang tidak normal atau kerusakan baik kecil maupun besar.

       Dengan demikian operator sebelum mengoperasikan unit, yakin bahwa unit siap beroperasi tanpa ada masalah. Diperlukan suatu check list (daftar check) sebelum operator mengoperasikan unit, yang mana sebagai acuan bagi mekanik setiap harinya untuk mengetahui kondisi unit. Diharapkan operator selalu memperhatikan kondisi unit baik sebelum, sedang maupun sesudah mengoperasikan.

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com