Jepang Terancam Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Q2-2014 Kontraksi Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir

Kategori: Berita
Dibuat pada Senin, 08 September 2014 12:09
Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
Ditulis oleh Administrator
Dilihat: 2396

Ekonomi Jepang tengah mengalami kontraksi terbesarnya dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir. Kontraksi ekonomi di Jepang ini terjadi setelah PM Jepang menaikkan pajak penjualan pada April lalu. PDB Jepang menyusut menjadi 7,1 persen pada basis tahunan dalam tiga bulan terakhir yaitu sepanjang kuartal kedua lalu. Kontraksi ini adalah yang terbesar sejak kuartal pertama tahun 2009 lalu.

Demikian berdasarkan data yang dilaporkan oleh Biro Pusat Statisitik Jepang hari ini mengenai kondisi terkini pertumbuhan PDB Jepang untuk kuartal kedua lalu:

Japan Gdp Growth Annualized

Sepertinya tekanan pasca kenaikan pajak penjualan pada bulan April lalu masih terasa dampaknya hingga saat ini. Dapat dilihat dari jumlah penjualan ritel dan belanja rumah tangga tercatat jatuh pada bulan Juli. Menyambut hal ini pemerintah Jepang telah mengisyaratkan pada pekan lalu bahwa pihaknya siap untuk meningkatkan stimulus keuangan dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi di negara ini.

Di sisi lain, penanaman modal perusahaan terpantau turun 5,1 persen dari kuartal sebelumnya, penurunan ini dua kali lipat melebihi perkiraan awal yang diperkirakan sebesar 2,5 persen. Konsumsi swasta pun direvisi turun menjadi 5,1 persen dari pembacaan awal sebesar 5 persen penurunan.

Dengan melihat kondisi Jepang saat ini yang masih belum pulih dari ancaman kontraksi ekonomi di kuartal selanjutnya, maka rencana PM Jepang yang bertujuan untuk meningkatkan pajak penjualan menjadi 10 persen pada Oktober 2015 mendatang perlu dikaji kembali agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah ke depannya.

 

 

Stephanie Rebecca/Equity Analyst/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image: wikimedia


Narasumber :vibiznews.com