KARAWANG - Industri besi dan baja merupakan industri prioritas dalam proyek pembangunan di Indonesia. Pasalnya, industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 300.309 pekerja di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, tenaga kerja ini diserap oleh 1.167 perusahaan dari hulu hingga hilir.
"Secara total industri baja nasional hulu dan hilir mampu menyerap 300.309 orang tenaga kerja serta memiliki kapasitas sebesar 37 juta ton,†ungkapnya, Karawang, Selasa (17/11/2015).
Mengingat besarnya kebutuhan besi dan baja nasional, menurutnya, penyerapan tenaga kerja ini diprediksi akan semakin bertambah untuk ke depannya. Bahkan menurut Suryawirawan, jumlah tenaga kerja yang dapat diserap bisa mencapai 1:7.
"Secara keseluruhan tenaga kerja yang dapat diserap bisa satu banding tujuh. Setiap 1 orang yang bekerja di industri sama halnya membawa tujuh orang tenaga kerja di luar sektor industri,†tuturnya.
Meskipun demikian, Suryawirawan mengingatkan bahaya perlambatan ekonomi nasional terhadap pertumbuhan industri besi dan baja. Sebagai pelajaran, ia membandingkan pertumbuhan industri besi dan baja pada tahun 2014 yang berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2014 mengalami sedikit perlambatan, yaitu sebesar 5,02 persen. Perlambatan ekonomi nasional ini juga berimbas kepada pertumbuhan sektor industri baja nasional yang hanya mengalami pertumbuhan 4,35 persen. Untuk itu kita perlu bersama-sama menjaga industri besi dan baja dalam negeri,†tuturnya.
(rzy)
Narasumber : OKEZONE.COM