- Kategori: Berita
- Dibuat pada Selasa, 15 Maret 2016 14:23
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 2844

Jakarta -Nilai tukar rupiah pada tingkat eceran mengalami penguatan cukup signifikan pada Februari 2016 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dolar Australia, dan euro. Sementara terhadap yen Jepang, rupiah justru melemah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, menyampaikan secara rata-rata nasional, terhadap dolar AS, rupiah menguat 3,06%. Level tertinggi, mencapai Rp 13.431/US$ yang terjadi pada minggu keempat Februari.
"Selama Februari rupiah terapresiasi 3,06%," sebut Suryamin, dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (15/3/2016)
Sedangkan terhadap dolar Australia, penguatan rupiah mencapai 0,75%. Level tertinggi terjadi pada minggu kedua Februari yang sebesar Rp 9.555,59/dolar Australia.
Rupiah juga menguat sebesar 1,71% terhadap euro, dengan level tertinggi Rp 14.789/euro pada minggu keempat. Akan tetapi rupiah justru terdepresiasi 1,79% terhadap yen.
"Rupiah terhadap yen melemah 1,79%," tukasnya.(mkl/wdl)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, menyampaikan secara rata-rata nasional, terhadap dolar AS, rupiah menguat 3,06%. Level tertinggi, mencapai Rp 13.431/US$ yang terjadi pada minggu keempat Februari.
"Selama Februari rupiah terapresiasi 3,06%," sebut Suryamin, dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (15/3/2016)
Sedangkan terhadap dolar Australia, penguatan rupiah mencapai 0,75%. Level tertinggi terjadi pada minggu kedua Februari yang sebesar Rp 9.555,59/dolar Australia.
Rupiah juga menguat sebesar 1,71% terhadap euro, dengan level tertinggi Rp 14.789/euro pada minggu keempat. Akan tetapi rupiah justru terdepresiasi 1,79% terhadap yen.
"Rupiah terhadap yen melemah 1,79%," tukasnya.(mkl/wdl)
Maikel Jefriando - detikfinance