- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2004
WELLINGTON. Bursa Asia berguguran pagi ini, Selasa (9/12). Saham sektor komoditas dan energi memimpin penurunan.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,5% pada pukul 10:23 waktu Tokyo. Saham sektor energi didera penurunan setelah harga minyak mentah kembali merosot.
"Harga minyak turun dalam nilai besar dan cepat. Setiap kali ada pergerakan yang cepat dan besar, itu membuat ketidakpastian di pasar yang besar juga," kata Angus Gluskie, Managing Director di White Funds Management, Sidney pada Bloobmerg.
Sektor energi di acuan MSCI Asia Pacific, turun 1,9% dan menggenapi penurunan 17% sepanjang tahun ini.
Alhasil, sejumlah bursa di kawasan lesu. Indeks S&P/ASX 200 di Australia terkoreksi 1,1%, terseret penurunan sektor energi di negaranya sebesar 4,1%. Sedangkan Kospi di Korea Selatan merosot 0,4%. Indeks Topix di Jepang terkoreksi 0,4% dari level tertingginya sejak Desember 2007.
Narasumber : kontan.co.id
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2089
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hari ini (9/12) nyaris tak bergerak dari posisi kemarin. Rupiah berada di level terlemah 6 tahun kemarin terhadap greenback.
Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs rupiah hari ini Rp 12.347 per dollar AS, tak banyak bergerak ketimbang posisi kemarin Rp 12.352.
Di pasar spot, nilai tukar rupiah juga melandai. Sampai pukul 12:44 WIB, rupiah di level Rp 12.347 per dollar AS. Rupiah menguat 0,35% dibanding penutupan kemarin Rp 12.390 per dollar AS.
Penguatan dollar AS sedikit mereda sampai siang ini. Bloomberg Dollar Rate Index yang menghitung kekuatan dollar AS terhadap 10 kurs utama dunia, menunjukkan indeks turun tipis dibanding posisi kemarin. Dollar pernah mencapai posisi tertinggi sejak Maret 2009 pada akhir pekan lalu.
Narasumber : kontan.co.id
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2273
LONDON. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent masih terus tertekan. Padahal, saat ini, harga minyak sudah berada di level terendahnya dalam lima tahun terakhir.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, harga kontrak minyak jenis WTI turun 1,8% di New York. Sedangkan harga minyak Brent turun 1,9% di London.
Minyak jatuh ke pasar bearish di tengah sinyal bahwa produksi minyak AS masih akan tetap naik meski setelah Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan untuk tidak mengurangi target produksi mereka. Saat ini, OPEC menyumbang sekitar 40% suplai minyak dunia.
"Pergerakan harga minyak murni disebabkan oleh isu suplai minyak. Suplai minyak saat ini sudah terlalu besar, di sisi lain, permintaan masih sangat rendah," jelas Ric Spooner, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Catatan saja, siang tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 1,21 menjadi US$ 64,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 15.00 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di level US$ 65,20 per barel.
Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 1,34 menjadi US$ 67,73 per barel di ICE Futures Europe exchange.
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2262
JAKARTA. Menjelang pergantian tahun, industri pembiayaan kembali diramaikan dengan kedatangan dua pemain baru, yaitu PT Hino Finance Indonesia dan PT Hitachi Capital Finance Indonesia. Mengutip situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kedua perusahaan pembiayaan tersebut telah melengkapi segala persyaratan sehingga dapat mengantongi izin dari pihak OJK.
Kondisi usaha pembiayaan sepanjang tahun 2014 yang cukup lesu sepertinya tidak membuat para calon pelaku mengurungkan niat untuk bergabung. Potensi perluasan usaha dan kebijakan pemerintahan baru yang fokus ke pembangunan infrastruktur membuat lini bisnis pembiayaan masih menarik untuk digarap.
Menurut Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Hino Finance akan bermain di lini pembiayaan kendaraan niaga sedangkan Hitachi Capital Finance akan bergerak di alat berat. Hingga saat ini, hanya Hino Finance yang baru mengajukan permohonan untuk mendaftarkan diri ke APPI. “Kalau jadi anggota asosiasi bagi multifinance kan wajib. Hino sudah (mendaftar), saat ini lagi diproses,†jelasnya.
PT Hino Finance Indonesia merupakan afiliasi dari Hino Indonesia (PT Hino Motors Sales Indonesia dan PT Hino Motors Manufacturing Indonesia), produsen kendaraan niaga seperti truk dan bus yang hadir di Indonesia sejak tahun 1982.
Sedangkan Hitachi Capital Finance adalah afiliasi dari Hitachi Asia Ltd yang memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Perusahaan tersebut memasarkan produk dan layanan sektor industri seperti alat pembangkit tenaga listrik, sistem transmisi dan distribusi komponen dan peralatan industrial, hingga eskalator.
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 1925
WASHINGTON. Peningkatan suku bunga acuan The Federal Reserve Amerika Serikat (AS) semakin dekat. Sinyal ini ditunjukkan oleh lonjakan penambahan pekerja non sektor pertanian.
Bulan lalu, perusahaan-perusahaan non pertanian menambah 321.000 pegawai. Angka ini jauh melampaui proyeksi paling optimistis. Meski penambahan pekerja melebihi prediksi, tingkat pengangguran AS tetap bertahan di level 5,8%.
Neil Dutta, Kepala Ekonom Renaissance Macro Research LLC mengatakan, The Fed jauh lebih tergantung pada data ketimbang prediksi pasar dan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat ketimbang antisipasi pasar. "Ini akan menyebabkan kerugian bagi investor obligasi," kata Dutta kepada Bloomberg.
Pergerakan di produk future eurodollar menunjukkan bahwa para investor sudah bereaksi menyambut kenaikan suku bunga. Kontrak eurodollar mengimplikasikan suku bunga acuan the Fed sebesar 1,75% pada akhir 2016, naik dari posisi 1,58% di hari sebelumnya. Produk futures ini juga mengimplikasikan suku bunga The Fed 0,78% pada akhir 2015, naik dari posisi sebelumnya 0,64%.
Dua pejabat The Fed memberi sinyal perubahan kebijakan suku bunga semakin dekat. Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer, pekan lalu, mengatakan bahwa bank sentral siap mengganti kebijakan mempertahankan suku bunga mendekati nol dan menggantinya dengan panduan sesuai dengan kinerja ekonomi. William C. Dudley, Presiden The Fed New York pun mengungkapkan hal serupa.
Chris Rupkey, Kepala Ekonom Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di New York mengatakan bahwa Federal Open Market Committee akan mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada pertemuan 16-17 Desember pekan depan. "Jumlah pekerjaan baru tahun ini mencapai 2,65 juta. Angka penciptaan lapangan kerja tidak pernah setinggi ini sejak tahun 1999," kata Rupkey.
Di sisi lain, inflasi AS yang masih terhitung rendah bisa menahan aksi bank sentral. Ward McCarthy, Kepala Ekonom Jefferies LLC, memprediksikan tingkat inflasi masih akan rendah dalam beberapa waktu mendatang.
Data The Fed menunjukkan, kenaikan harga masih bertahan di level 1,4% dalam 12 bulan hingga Oktober 2014. Tingkat inflasi ini 20 bulan berturut-turut level di bawah target yakni 2%.
Tapi, Rupkey mengatakan, FOMC akan melakukan kesalahan kalau menunggu hingga kenaikan gaji dan kenaikan harga naik cukup kuat. Dia memprediksi, bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2015.