- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2127
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengembangkan 16 kawasan industri untuk mendukung realisasi tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dedy Supriadi Priatna, pemerintah justru akan membayar mahal apabila kapal 3.000 TEus berangkat dari barat penuh, namun pulang dari timur kosong.
"Kawasan industri di Papua, di Maluku harus ada dulu. Kalau tidak ada, akan sama seperti sekarang ini," kata Dedy pada akhir pekan lalu.
Dalam draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, proyek strategis yang akan dibangun untuk mendukung 16 kawasan industri diperkirakan menelan dana Rp 47,67 triliun. Kebutuhan tersebut terdiri dari proyek bandara senilai Rp 8,2 triliun, proyek jalan sebesar Rp 8,079 triliun, proyek kereta api sebanyak Rp 2,312 triliun, proyek ketenagalistrikan senilai Rp 10,477 triliun, proyek pelabuhan senilai Rp 17,664 triliun, serta proyek sumber daya air sebanyak Rp 939 miliar.
Adapun proyek strategis yang akan dibangun di sektor pelabuhan, antara lain Pelabuhan Kualatanjung, Pontianak Bitung, Makasar, Banjarmasin, Kupang, serta Halmahera. Proyek jalan tol meliputi pembangunan jalan tol Manado-Bitung. Proyek jalan di antaranya jalan lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, serta Susumuk-Bintuni. Proyek kereta api meliputi KA Manado-Bitung dan Sei Mangke-Bandar Tinggi-Kualatanjung.
Sementara itu, proyek listrik yang akan dibangun antara lain PLTU Asahan 3, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Bengkayang, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali, serta PLTGU Tangguh. Sementara itu bandara yang akan dibangun antara lain, Bandara Eltari Kupang, Bandara Mutiara Palu, juga Bandara Halu Oleo Kendari. Proyek sumber daya air yang akan dibangun adalah pembangunan Waduk Raknamo Kupang.
Berikut di bawah ini adalah kota-kota yang rencananya akan dijadikan kawasan industri.
1. Kuala Tanjung, Sumatera Utara
2. Seimangke, Sumatera Utara
3. Tanggamus, Lampung
4. Batulicin, Kalimantan Selatan
5. Ketapang, Kalimantan Barat
6. Landak, Kalimantan Barat
7. Palu, Sulawesi Tengah
8. Morowali, Sulawesi Tengah
9. Bantaeng, Sulawesi Selatan
10. Bitung, Sulawesi Utara
11. Konawe, Sulawesi Tenggara
12. Kupang, NTT
13. Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara
14. Teluk Bintuni, Papua Barat
15. Sayung, Jawa Tengah
16. JIIPE, Jawa, Jabodetabek
Narasumber : kompas.com
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2712
AGEO. UD Trucks Corporation, perusahaan otomotif global yang berbasis di Jepang, tengah membenahi layanan purna jualnya (arftermarket) agar menjadi secanggih produk-produk yang mereka luncurkan. Vice President Aftermarket UD Trucks Global, Johan Mellstrom, mengemukakan hal itu di sela-sela acara Gemba Challenge Final 2014 di Ageo, Jepang, pekan lalu.
UD Trucks, yang dulunya dikenal sebagai Nissan Diesel, merupakan merek yang sangat kuat di Jepang. Namun selama ini investasi di bidang layanan purna jualnya masih minim. "Maka, fokus kami saat ini adalah untuk memperbaiki layanan purna jual, itu berarti memperbaiki berbagai fasilitas, menjami bahwa kami berkomunikasi dengan jaringan purna jual di Jepang di mana kami mengendalikan 80% dari jaringan," jelas Johan.
Menurut dia, UD Trucks akan mengembangkan teknologi yang memungkinkan truk-truk yang rusak bisa otomatis kirim pesan ke pusat perbaikan. Hal itu akan mempercepat proses perbaikan.
"Saya lumayan terkejut saat baru tiba di Jepang, truk-truk UD sangat canggih tetapi layanan purna jualnya masih sangat basic. UD tidak punya layananya purna jual canggih. Di sini (Jepang) lebih pada perbaikan semata. Tidak ada sistem yang canggih, yang ada hanya perbaikan lalu shake hand," kata Mellstrom yang sebelumnya bekerja untuk Volvo.
Walau dia berbicara dalam konteks Jepang, tetapi hal itu sesungguhnya merupakan gambaran umum kondisi layanan purna jual UD Trucks secara global.
Saham UD Trucks kini 100% dimiliki Volvo. Perusahaan yang didirikan Kenzo Adachi tahun 1935 itu telah dibeli Volvo tahun 2007. Gaya Volvo, termasuk dalam bidang purna jual, juga akan diadopsi UD.
Selain memperbaiki fasilitas, pihak UD juga akan berfokus pada kualitas para mekanik. Perusahaan yang memproduksi dan menjual truk diesel ringan, menengah dan berat, serta bus, sasis bus dan kendaraan bertujuan khusus itu berniat untuk memperbaiki keahlian dan kompetensi para mekaniknya.
"Kami ingin memperbaiki keahlian dan kompetensi para mekanik. Karena orang-orang penting dalam bidang ini adalah para mekanik dan para penjual. Kami ingin membantu pelanggan meningkatkan produktivitas. Kami akan fokus pada kegiatan-kegiatan purna jual demi memastikan konsumen puas," tambah Johan.
Salah satu upaya untuk meningkat kualitas para mekanik itu adalah dengan menyelenggarakan kompetisi Gemba Challenge yang acara finalnya digelar di Jepang pada 18 November 2014. Di Volvo kompetisi para mekanik seperti itu menjadi ajang tahunan, tetapi di UD ini merupakan kali pertama. Sembilan tim dari seluruh dunia, termasuk dua tim dari Indonesia, ikut serta dalam kompetisi itu. Satu tim dari Afrika Selatan keluar sebagai juara pertama. Sementara posisi kedua dan ketiga diraih tim dari Jepang.
Ajang itu, selain sebagai kompetisi juga tempat bejalar untuk meningkatkan keterampilan personal, mengembangkan kompetensi dan kemampuan dalam melayani pelanggan.
Kris Meuler, competence development soution director UD Trucks Global, mengatakan, selain berfokus pada kerja tim, kompetisi tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan. "Apa yang terlihat di sini adalah kombinasi antara kompetisi dan pelatihan yang berlangsung selama beberapa bulan sebagai tim. Terakhir, kompetisi ini juga kesempatan untuk bersenang-senang. Kami ingin menunjukan bahwa persepsi tentang mekanik sedang berubah, tidak hanya tentang mengganti oli dan berkubang dalam minyak. Tetapi bahwa mereka bekerja dengan produk berteknologi tinggi." (Egidius Patnistik)
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2511
Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan niaga dari Mitsubishi, Colt Diesel sukses menjadi pemimpin di kelasnya selama 44 tahun berturut-turut. Bahkan truk yang awali debut di era 1970-an itu telah terjual hampir 1 juta unit.
Melalui keterangan yang diterima Liputan6.com, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) mengungkapkan bahwa Mitsubishi Colt Diesel telah terjual sebanyak 928.787 unit secara nasional.
Dikatakan, perolehan ini sukses menjadi penopang utama penjualan mobil Mitsubishi Indonesia di kelas kendaraan niaga. Secara keseluruhan, populasi Mitsubishi Fuso yang terdiri dari Colt Diesel dan Fuso mencapai 1.061.455 unit.
Adapun, Mitsubishi Colt Diesel saat ini telah memiliki 14 varian yang menyasar berbagai kebutuhan sektor industri, seperti perkebunan hinga logistik.
Kemudian, 13 varian itu dibagi ke dalam empat kategori utama, yakni Super Economical, Super Speed, Super Power, dan Super Capacity. Varian-varian ini dijual mulai dari Rp 190,9 juta hingga Rp 392 juta.
"Kami yakin Mitsubishi Colt Diesel tetap memimpin pasar," ujar Executive Marketing Director PT KTB, Rizwan Alamsjah
Narasumber : liputan6.com
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2356
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat harga jual mobil bekas berkapasitas mesin besar anjlok. Sejumlah pedagang mobil pun mengeluhkan penurunan harga tersebut.
Selain potensi keuntungan yang berkurang, menjual mobil berkapasitas besar pun menjadi lebih lama dari biasanya.
“Mobil bekas berkapasitas besar sekarang kurang diminati karena konsumsi BBM- nya boros dan kurang cocok sebagai kendaraan operasional. Sekarang penjualan per bulannya pun masih stagnan,†ujar Herjanto Kosasih, Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas Mangga Dua, Jumat (21/11).
Herjanto memberi contoh. Sebelumnya Toyota Kijang Innova lansiran tahun 2005 yang bermesin 2.000 cc mengalami penurunan harga jual 18%. “Biasanya dijual sekitar Rp 160 juta, sekarang dijual sekitar Rp 130 juta,†katanya.
Contoh lainnya yaitu Toyota Fortuner. Mobil berkapasitas mesin 2.700 cc keluaran tahun 2008 kini hanya dihargai sekitar Rp 175 – 180 juta. “Padahal sebelumnya harganya masih di atas Rp 200 juta,†keluh Herjanto.
Pada bulan Oktober 2014 kemarin, pusat penjualan mobil Mangga Dua mampu menjual sebanyak 2.430 unit mobil. Sedangkan sejak awal November hingga saat ini penjualannya tercatat sudah mencapai 2.000 unit.
“Sekarang orang cenderung menyimpan mobil berkapasitas besarnya dan lebih memilih kendaraan city car untuk kendaraan operasional,†Tambah Herjanto.
- Ditulis oleh Administrator
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada 16 Jun 2016
- Dilihat: 2547
JAKARTA. Akhir pekan lalu harga tembaga ditutup menguat. Pemicunya adalah kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS) sebagai pengguna logam industri terbesar kedua di dunia naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun. Kenaikan harga tembaga ini merupakan yang terbesar selama dua bulan terakhir.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (14/11), harga tembaga untuk pengiriman Desember 2014 di London Metal Exchange (LME) naik 0,72% menjadi US$ 6.705 per ton. Namun dalam sepekan harga masih turun 0,15%.
Data Prelim UoM consumer sentiment AS per Oktober naik menjadi 89,4 dari 86,9 bulan sebelumnya. Angka ini juga lebih tinggi dibanding perkiraan analis di 87,3. Data tersebut menjadi sinyal kenaikan belanja AS dan permintaan peralatan elektronik yang menggunakan kabel tembaga.
Graham Leigton, Trader Marex Spectron Group di New York kepada Bloomberg mengatakan, kenaikan kepercayaan konsumen ini berdampak positif bagi ekonomi dan industri secara keseluruhan. Namun, Bart Melek, Kepala Strategi Komunikasi TD Securities di Toronto menilai, kenaikan tingkat kepercayaan konsumen AS tidak terlalu penting karena pengguna tembaga terbesar adalah China.
Data produksi pabrik di Oktober melemah sejak tahun 2009. Produksi hanya tumbuh 7,7%, turun dari bulan sebelumnya 8%. Ini mengindikasikan permintaan tembaga China akan melambat.
Ibrahim, Analis dan Direktur Equilibirium Komoditi Berjangka, mengatakan, kenaikan harga tembaga karena tingkat kepercayaan konsumen di AS meningkat. Namun, secara fundamental harga tembaga masih tertekan akibat perlambatan ekonomi Tiongkok. Dia memperkirakan, harga tembaga masih akan jatuh karena indeks dollar AS terus menguat.
Padahal, stok tembaga masih cukup besar, terutama di Filipina, Indonesia dan Australia. Ibrahim menilai, penguatan yang ada saat ini masih terbatas. "Produsen belum mau memangkas produksi karena ingin membayar biaya operasional, terutama membayar pekerja," jelas Ibrahim.
Secara teknikal ia melihat harga tembaga masih bakal melemah. Ini nampak pada bollinger band yang berada 60% di atas bollinger bawah menujukkan potensi turun. Moving Average (MA) 60% di atas bollinger bawah menandakan harga turun.
Stochastic di level 55% area negatif mengindikasikan harga turun. Relative Strength Index (RSI) 70% di area positif berpotensi naik. Sedangkan Moving Average Convergence Divergence (MACD) 60% di area negatif. Ibrahim memperkirakan, harga tembaga akan bergerak di US$ 6.430-US$ 6.720 per ton dan dalam sepekan akan di US$ 6.600-US$ 6.800.