Tractor-Truck.Com

“Mengapa harus sulit, buang waktu dan biaya serta tenaga untuk mencari Spare Part Alat Berat dan Truk ?”
“Tractor-Truck.Com solusi tepat, cepat, hemat, praktis dan terpercaya mendapatkan Spare Part Alat Berat dan Truk”

 


Kami Tractor-Truck.Com mengucapkan terima kasih atas kunjungannya serta kepercayaan yang telah diberikan oleh Pelanggan yang sudah memanfaatkan fasilitas dan mendapatkan pelayanan dari team marketing kami atas kebutuhan Spare Part, Component & Unit yang berkaitan dengan Alat Berat, Genset & Truk. Bagi para Pengunjung dan Pelanggan Baru juga dapat memanfaatkannya fasilitas ini secara langsung dengan mengirimkan email (klik di sini) marketing@tractor-truck.com atau telpon & sms ke 081288639888 serta facsimile ke 021-85904666.

___________________________ Sudah terbukti serta dapat dipercaya dan diandalkan ___________________________
DAFTAR UNIT YANG DIJUAL



Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah membangun tower transmisi  darurat,‎ untuk mengatasi robohnya tower transmisi Indarung-Bungus, Padang, Sumatra Barat (Sumbar), yang terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2016.

"Saat ini PT PLN (Persero) telah berhasil mendirikan tower emergency, sebagai pengganti tower 47 yang roboh," kata Manajer UPT Padang, Doni Rinaldi, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (11/1/2016).

Doni menuturkan,‎ saat ini tim telah melakukan proses pemasangan kabel konduktor, pemasangan isolator serta pengencangan kabel dari tower darurat ke tower yang telah ada.

Rencananya setelah melalui proses pengencangan, tim PLN akan melakukan proses energizing atau uji coba tegangan untuk mengalirkan aliran listrik ke sistem kelistrikan yang telah ada.

"Kami saat ini berupaya maksimal untuk segera menyelesaikan seluruh rangkaian uji coba tegangan dan sistem pada tower emergency yang telah berhasil kami dirikan. Malam ini, jika semua lancar, kami harapkan tower emergency ini sudah bisa dialiri listrik, sehingga sistem kelistrikan yang ada di Sumatera Barat ini bisa kembali normal," ‎ujar Doni.

Doni menambahkan, PLN telah menyalakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Lakuak kapasitas 6,6 Mega Watt dan melakukan evakuasi beban GI Bungus ke GI Pauh Limo sebesar 10 MW untuk mengatasi gangguan pasokan listrik yang terjadi.

Selain penyelesaian tower emergency, PLN juga mengupayakan pendirian kembali tower 47 Indrarung dengan estimasi pengerjaan selama 2 bulan.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pemadaman yang terjadi. Kami juga minta dukungan dari masyarakat terkait dengan penyelesaian tower emergency, serta mohon bantuan para pelanggan agar lebih bijak dalam penggunaan listrik, terutama dalam kondisi seperti saat ini," ujar Doni. (Pew/Ahm)


By

Narasumber : Liputan6.com

Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41

Pemerintah gencar membangun infrastrukur di luar Pulau Jawa, salah satunya adalah jalan Trans Papua sepanjang 4.325 kilometer (km). Jalan ini akan menghubungkan daerah-daerah pedalaman di Provinsi Papua, seperti di Wamena dan Puncak Jaya.

Proyek ini ditargetkan rampung pada 2018 dengan alokasi anggaran Rp 40 triliun. Bagaimana perkembangan proyek jalan Trans Papua ini, berikut petikan wawancara detikFinance dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di ruang kantor Kementerian PUPR, Senin (4/12/2015).

‎Proyek jalan Trans Papua sudah sejauh mana perkembangannya?
Jalan Trans Papua panjangnya 4.325 km. Sebagian besar yang belum tersambung adalah yang menuju Papua pedalaman yang masih tertutup hutan. Tahun 2014 ada 827 km, sekarang (akhir 2015) sudah kami kurangi (169 km) jadi tinggal 658 km.

Mengapa yang menuju daerah pedalaman belum tersambung?
Yang pedalaman itu yang sedikit, sedikit tapi medannya berat makanya belum tersambung.‎ Tapi kita optimistis bisa tersambung semua di 2018 seperti arahan Pak Presiden (Presiden Joko Widodo). Kerana kan Jalan Trans Papua dari yang akan dibangun itu panjangnya 4.325 km. Sekarang ini belum tersambung 658 km. Itu yang sekarang jadi tugas kami dan pesan Pak Presiden 2018 sudah harus tersambung.

Kapan 658 km yang belum tersambung itu dikerjakan?
Akhir 2015 yang sudah kita kerjakan tinggal 658 km belum tersambung. Sepanjang 2016 mau kita kurangi lagi jadi tinggal 450 km. Sehingga akhir 2018 sudah terbuka semua, sudah tersambung semua.

Dari 658 km, wilayah mana saja yang akan jadi prioritas di 2016?
Wamena kita akan coba tembus, paling dekat kita ambil dari Mumugu, Kenyam, Wamena (Data Kementerian PUPR: ruas yang belum tersambung adalah Habema-Kenyam sepanjang 191 km, Kenyam-Batas Batu sepanjang 25 km dan Batas Batu-Mumugu sepanjang 25 km). Itu akan kami tembus di 2016. Tahun depan (2017) sudah ada jalannya. Terus, ada Ilaga di Puncak Jaya. Nantinya akan nyambung dengan jalan yang dari Wamena-Mulia-Ilaga-Enarotali sepanjang 466 km (data Kementerian PUPR: dari 466 km, 229 km jalan belum tersambung). Di sini akan dibuka bertahap, target 2018 bisa terbuka semuanya.

‎Kenapa pembukaan jalan diprioritaskan di pedalaman?
Kalau di pinggir-pinggir (kawasan pesisir dekat pantai), kemahalannya masih biasa. Tapi kalau sudah ke pedalaman itu sudah nggak masuk akal karena barang-barang ke sana harus lewat pesawat. Kalau ada jalan kan angkut barang bisa lewat darat, lebih murah meskipun ke tengah, ke gunung-gunung. Waktu saya ke sana dapat laporan harga Semen bisa Rp 1 juta per sak karena nggak ada jalur darat. Mereka angkut pakai Pesawat, jadinya mahal.

Kenapa harga semen bisa semahal itu?
Sekarang kan biaya angkutan barang pakai pesawat ke Wamena sekitar Rp 10.000-15.000/kg. Jadi untuk angkut satu sak semen 50 kg saja sudah Rp 750 ribu sendiri. Itu baru angkut dengan pesawatnya, belum termasuk ongkos angkut dari bandara ke pelosok-pelosok yang lebih pelosok yang jauh dari bandara. jadi wajar saja kalau harganya bisa tembus Rp 1 juta per sak. Kalau cuacanya nggak bagus, pasokannya terganggu, harganya bisa lebih mahal lagi. Di Wamena, semen bisa sampai Rp 2 juta per sak.

Berapa anggaran yang disiapkan untuk pembangunan jalan Trans Papua?
Dari tahun 2014-2019, anggarannya dialokasikan Rp 40,063 triliun untuk membangun Jalan Trans Papua 4.325 km. Itu sudah semua dari mulai pengaspalan ruas-ruas jalan yang sudah tersambung, tapi yang masih tanah-tanah. Termasuk, Rp 12,5 triliun untuk membangun dan menyambungkan jalan yang masih terputus. Nanti bukan hanya membelah hutan, tapi ada juga pembangunan jembatan-jembatan agar semuanya terhubung sempurna.

Apa tantangan terberat dalam pembangunan Jalan Trans Papua?
Kesulitan pembangunan Papua, satu, adalah medannya. Bentang alamnya terjal. Contohnya seperti di daerah antara Kenyam ke Wamena ada beberapa segmen yang sekarang sudah tembus 24 km tapi masih harus diturunkan supaya lebih landai. Kedua, itu ya karena ketutup hutan. Karena di tengah hutan itu kan kita nggak tahu ada ancaman apa saja. Kalau kontraktor kita lepas begitu saja, akan sulit buat mereka bekerja.

Apa solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Memang bangun Trans Papua itu nggak gampang. Tapi, sulit bukan berarti tidak mungkin. Makanya kami melakukan berbagai terobosan seperti bekerjasama dengan Zeni tempur Angkatan Darat (TNI AD). Nanti mereka nggak cuma membuka hutan saja. Tetapi juga membuat badan jalan. Kerjanya paralel, kontraktor kami di belakangnya langsung melakukan pengerasan jalan dan pengaspalan. Jadi 2018 target kami bisa tercapai.


Narasumber : Detik.com

Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menghitung kebutuhan belanja pada awal tahun depan sebagai upaya mengakselerasi penyerapan anggaran.

Meski demikian, pemerintah memperkirakan kebutuhan untuk membayar uang muka proyek infrastruktur mencapai Rp30 triliun.

"Kemungkinan untuk pembiayaan belanja infrastruktur di awal tahun antara Rp20 triliun sampai Rp30 triliun untuk bayar uang muka (proyek)," ujar Direktur Strategi dan Portofolio Utang Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan di Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Secara historikal, Scenaider menambahkan, kebutuhan belanja selama Januari untuk belanja gaji pegawai dan tranfer daerah mencapai Rp50 triliun. Alhasil, total kebutuhan dana untuk belanja awal 2016 mencapai Rp80 triliun.

Scenaider menuturkan, pemerintah akan menerapkan strategi pembiayaan baru untuk membayar belanja tersebut mengingat penerimaan pajak pada awal tahun masih minim.

Namun, dia  memastikan pemerintah akan menarik utang tahun ini atau yang dikenal dengan istilah prefunding.

"Prefunding yang diatur dalam UU APBN 2016 sehingga sudah cukup memberikan kewenangan yang memadai. Jadi, nanti teknisnya haya membutuhkan pelaksanaan anggaran biasa," sambungnya.

Kendati demikian, Scenaider mengaku masih menghitung kebutuhan pembiayaan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Hal ini disebabkan, belanja pada awal tahun nanti tidak hanya akan ditutupi melalui utang, melainkan juga dari Sisa Anggaran Lebih (SAL).

"Saldo SAL belum bisa diperkirakan sekarang. Tapi nanti makin besar saldo SAL, makin sedikit penerbitan SBN untuk prefunding," tandasnya.

Narasumber : SINDONEWS.COM
Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41

JAKARTA. Pasca Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,25% - 0,5% pada pertemuan 15 Desember 2015 - 16 Desember 2015, sektor properti dipercaya bakal menarik di waktu mendatang.

Risza Bambang, Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning berpendapat, setelah suku bunga acuan The Fed naik, properti seperti apartemen, kondominium, dan rumah susun yang dibangun secara vertikal niscaya bakal cemerlang di waktu mendatang.

Alasannya, dengan jumlah uang yang wajar, investor dapat memperoleh hunian dengan wilayah strategis dan fasilitas tambahan seperti pusat olahraga. Maklum, harga tanah di kota-kota besar sudah membumbung tinggi. Sehingga investor hanya dapat memperoleh rumah di wilayah pinggiran jika memiliki dana terbatas.

"Sekarang tren di kota-kota besar seperti Jakarta itu pembangunan hunian ke atas, sudah vertikal. Harga tanah mahal sekali. Jadi properti yang vertikal lebih terjangkau dan diburu masyarakat. Secara hitung-hitungan kasar, return on investment sektor ini lebih tinggi ketimbang kenaikan suku bunga The Fed," tuturnya.

Serupa, Senior Fund Manager PT BNI Asset Management Hanif Mantiq menyarankan investor yang memiliki dana lebih untuk membeli tanah. Lalu mendirikan bangunan serta menjualnya per kavling.

Sebab, di kala ekonomi melambat seperti saat ini, permintaan properti baik tanah, rumah, hingga apartemen tetap tinggi. Apalagi saat ekonomi Indonesia pulih di waktu mendatang, harga tanah bisa melambung.

"Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi domestik pada tahun 2016 akan mencapai 5,6%. Harga properti dan daya beli masyarakat bakal naik lagi," pungkasnya.


By. Editor Yudho Winarto

Narasumber : Kontan.co.id

Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41

Jakarta -Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 7,5% sudah tepat. Seiring dengan antisipasi atas dampak dari kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) oleh The Federal Reserve (The Fed).

"Nggak naikkan BI rate sudah betul," kata Darmin di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/12/2015)

Darmin mengakui dengan posisi tersebut masih sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah. BI rate yang rendah, mempengaruhi tingkat bunga kredit perbankan, dan mampu mendorong investasi serta produksi dari sektor swasta bisa tumbuh lebih tinggi.

"Kalau anda bicara petumbuhan kan bukan hanya soal bunga, walaupun bunga itu penting," terangnya.

Sehingga pemerintah mencari jalan lain untuk mendorong ekonomi tumbuh. Salah satunya mempercepat realisasi belanja pemerintah pada awal tahun. Khususnya belanja barang dan belanja modal.

"Bagaimana APBN sejak awalnya belanjanya jalan. Jangan tunggu April Maret baru mulai, harus mulai dari Januari terutama belanja barang, belanja modal kemudian yang lain-lain kita berjalan untuk investasi macam-macam," tegas mantan Gubernur BI tersebut.

(mkl/ang)


By. Maikel Jefriando - detikfinance

Narasumber : detik.com

Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41

 

Anda disini: Home Semua Berita